Bagian sepuluh :
Keselamatan
Aneka Pemikiran tentang Keselamatan
69-74 Perincian
yang Berbeda tentang pemikiran Keselamatan,teradapa berbagai pendapat
mengenai bagaimana hubungan di antara
keselamatan dengan waktu. Ada yang menganggap keselamatan sebagai satu pristiwa
tunggal pada permulaan kehidupan Kristen. Terdapat sebuah pendapat jika
keselamatan merupakan sebuah hal atau cara untuk memulihkan hubungan yang telah
putus. Persoalanya adalah bagaimana memperoleh keselamatan tersebut. Bagaimana
keselamatan dapat di peroleh, apakah di peroleh dengan cara di sebar atau
sebuah cara yang lahiriah
Salah
satu hal yang penting juga adalah bagaimana arah keselamatan tersebut. Dalam
sebuah teori percaya jika orang-orang telah berubah pada akhirnya akan mengubah
masyarakat di sekitar, bukan hanya masyarakatnya saja, tetapi seluruh bagian
yang dalam masyarakat. Dengan demikian jangkauan keselamatan akan semakin luas,
dengan menerima Yesus secara pribadi agar dapat di selamatkan dan hal ini akan
di lauka oleh seluruh orang. Dengan memiliki sebuah objek suatu pemulihan yang
akan mencangkup tatanan semesta alam ini.
Pemahaman-pemahaman Masa Kini tentang Keselamatan
75-98 Terdapat beberapa pemahaman-pemahaman mengenai
keselamatan, diantaranya adalah teologi Pembebasan yang dimana yang menekankan
dimana penindasan terhadap orang-orang yang tidak berkusa oleh orang-orang yang
berkuasa. Dengan menggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang
khusus itu. Selanjutnya adalah Teologi Eksitensial. Dimana pandangan ini
mementingkan sebuah pengetahuab yang obyektif dan subjektif dengan mengunakan
teori demitologis.
Yang mendahului Keselamatan: Predestinasi
99-125 Perkembangan
Historis Doktrin Ini sangat baragam, do
mulai dari seorang okoh yang bernama Pelagimus,, di susul oleh tokoh yang
bernama Agustinus dengn teorinya. Johanes kelvin dengan teori yang terkenalnya
dan di lanjutkan oleh anak didiknya Beza dan di tentang oleh Armenius dan Jhon
Wesley.
Berbagai
Pandangan tentang Predestinasi. Di sini ada beberapa teori yang di kemukakan.
Teori Yang pertama Bernama
Calvinisme.yang terkenal dari tokoh ini adalah teori TULIP. Yaitu : Total
Depravity (kerusakan moral secara total) Unconditional Presdestinasi
(presdestinasi tanpa syarat), Limited Atonement (penebusan yang terbatas), Irresistible
Grace (Anugerah yang tak tertahan), dan Perseverance (kegigihan). Yang kedua
adalah armenianisme. Di dalam teori ini Allah mengiginkan semua manusia d
selamatkan. Dalam teori yang Barth sampaikan adalah golongan yang terpilih
dengan golongan yang di tolak, diantara orang percaya dan orang yang tidak
percaya, karena semua telah dipilih.
Awal Keselamatan: Aspek-aspek Subyektif
133-160 Panggilan
yang Menginsafkan dalam arti adalah Panggilan khusus artinya bahwa Allah
bekerja secara khusus dan efektif di dalam diri mereka yang terpilih,
memampukan mereka untuk menanggapi dalam pertobatan. Panggilan khusus ini dalam
banyak hal sama dengan yang dinamakan anugerah. Dikaruniakan pada mereka yang
terpilih.
Urutan
Logis: Panggilan yang menginsafkan, masalah ini yang secara tradisional yang
telah memisahkan golongan Armenian dan golongan kalvinis. Dengan demikian
panggilan khusus itu karya Roh Kudus yang menginsafkan. Karya ini bukan karena
perubahan yang keseluruhan dan merupakan kelahiran baru.
Pertobatan, pertobatan adalah gambaran
mengenai berbalik dari dosa di dalam PL dan PB. Pertobatan merupakan sebuah
kesatuan yang terdiri dari dua aspek yang dapat dibedakan, tetapi tidak dapat
dipisahkan yaitu penyesalan dan iman. Penyesalan adalah tindakan orang yang
tidak percaya yang meninggalkan dosa sedangkan iman aalah orang yang berpaling
kepada Kristus.
Kelahiran
Kembali, yang mendasari doktrin kelahiran kembali ialah suatuanggapan tentang
sifat manusia. Sifat manusia perlu diubah. Manusia itu mati secara rohani
sehingga memerlukan kelahiran yang baru, atau kelahiran rohani. Sekalipun
kelahiran kembali merupakan kejadian dalam seketika, peristiwa itu sendiri
bukan akhir.
Implikasi
dari Panggilan yang Menginsafkan, Pertobatan, dan Kelahiran Kembali. Awal
kehidupan Kristen menuntut kesadaran terhadap keadaan berdosa seseorang serta
suatu tekad untuk meninggalkan kehidupan yang mementingkan diri sendiri atau
bertobat sehingga orang tersebut dapat mengalami kelahiran baru.
Awal Keselamatan: Aspek-aspek yang Obyektif
161189 Persatuan
dengan Kristus. Sisi lain dari hubungan ini ialah bahwa Kristus dikatakan
berada di dalam diri orang percaya. Pengalaman yang dinyatakan sebagai dialami
orang-orang percaya bersama Kristus. Dan biasanya memiliki sebuah ciri yaitu
persatuan dengan Kristus yang berkenan dengan hukum.
Pembenaran adalah sebuah peristiwa dimana kita
di ampuni dan dinyatakan telah berhasil memenuhi hukum Allah. Dan ini adalah
sebuah hal yang berkenan dengan ketentuan hukum. Yang dimana Allah adalah
sebagai pembela dengan kita.
Lanjutan Keselamatan
191-216 Penyucian
merupakan tindakan lanjutan Allah di dalam kehidupan orang percaya yang
menjadikanya benar-benar kudus. Pengertian yang lainya adalah kebaikan moral
atau kelayakan rohani. Perilaku mereka harus sesuai dengan dengan kedudukan
mereka. Kehidupan mereka harus murni dan penuh dengan kebajikan.
Kehidupan
Kristen harus memiliki sebuah
hubungan yang dimana kita menyatu dengan Kristus. Dengan demikian kita akan
memiliki kehidupan yang berbuah banyak di dalam kehidupan ini. Gambaranya
adalah seperti sebuah persahabatan.
Penyelesaian Keselamatan
218-243 Ketekunan
adalah doktrin tidaklah berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian yang
penting dari system teologi Calvinis. Doktrin pemilihan dan angerah yang manjur
secara logis mengandung arti kepastian keseamatan dari orang-orang yang
menerima berkat ini.
245-273 Pemuliaan bersifat multidimensi. Pokok ini meliputi eskatologi individual maupun
eskatologi kolektif. Pokok ini meliputi penyempurnaan sifat rohani orang
percaya yang terjadi pada saat kematianya ketika Kristen berpindah langsung
kehadiratNya.
Bagian Sebelas: Gereja
Sifat Gereja
277-289 Memahami Arti Gereja tentunya akan
mengalami kesulitan. Karena banyaknya definisi-definisi yang ada tentang
gereja. Istilah gereja jika dalam bahasa yunani biasa “Kuriakos ” yang memiliki
arti “menjadi milik Tuhan” dan jika dalam perjanjian baru biasa di gunakan kata
“Eklesia.” Dimna perkumpulan-perkumpulan melakukan sebuah perkumpulan di suatu
tempat tertentu dan pada saat tertentu pula. Dan jika gereja itu bersifat
universal tentunya akan memungkinkan kita untuk lebih memahami dengan mudah di
dalam Perjanjian Baru.
290-300
Gambaran-gambaran Alkitab
tentang Gereja ada beberapa macam. Gereja dapat di gambarakan dengan
menggunakan kata Umat Allah. Di sini menakankan inisiatif Allah dalam memilih
gereja tersebut. Disini Allah menciptakan sebuah umat bagi diriNya bukan
memilih sebuah bangsa dan menjadikan umat. Gereja juga sering di artikan dengan
menggunakan istilah “Tubuh Kristus”. Di sini menekankan jika gereja merupakan
tempat kegiatan Kristus pada saat ini. Dan adanya sebuah pengertian adanya
sebuah ketergantungan. Gereja sebagai Bait Roh Kudus. Gereja pada saat ini di
diami oleh Roh Kudu
Persoalan-persoalan
Khusus yang harus dihadapi terdapat 4 persoalan. Yang pertama adalah gereja
bukan berbicara mengenai kerajaan Allah, tetapi lebih kepada sebuah manifestasi
dari kerajaan Allah atau pemerintahan Allah.yang kedua adalah gereja sebagai
pengganti Israel atau Israel rohani. Kerena Israel jasmani telah gagal dalam
melaksanakan tugasnya. Dan dalam keseharianya gereja ada yang kelihatan dan ada
yang tidak kelihatan.
Peranan Gereja
313-340 Penginjilan adalah untuk mengabarkan
Injil dan itu adalah sebuah perintah. Setiap orang atau lebih spesifiknya
seorang murid pergi untuk memberitakan Injil tidaklah sendirian tetapi dengan
penyertaan Yesus. Dan Yesuslah yang menugaskanya. Tugas ini di berikan sampai
ke ujung bumi. Atau lebih jelasnya sampai semua manusia mendengar kabar
keselamatan tersebut.
Pembinaan adalah hal
yang di tekankan oleh Tuhan. Pembinaan dapat dilakukan dengan melakukan
persekutuan, pendidikan atau pengajaran. Gereja harus memiliki inovasi-inovasi
dalam melakukan pembinaan jemaat. Sesuai dengan kemajuan zaman pada saat ini.
Penyembahan adalah
kegiatan menyembah, memuji, dan memuliakan Tuhan, dan itu adalah hal yang di
lakukan dalam perjajian lama dan perjanjian Baru. Dalam hal ini harus
memfokuskan pada siapa Allah itu dan bukan berfokus pada diri sendiri.
Keprihatinan Sosial yang
ada di sekitar gereja. Gereja harus menjadi pribadi yang memperhatikan setiap
orang yang ada di sekitar lingkunganya. Dengan memancarkan kasih Tuhan kepada
setiap orang yang ada. Dengan demikian nama Tuhan akan di muliakan.
Inti Pelayanan Gereja:
Injil di beritakan kepada semua orang yang belum percaya kepada Tuhan. Tuhan
mempercayakan hal itu kepada semua orang percaya dan itu menjadi sebuah hal
yang membuat ciri dari kekristenan tersebut sendirinya. Kegiatan Yesus setelah
di babtis dan melakuakn puasa dia langsung memberitakan Injil.
Sifat Gereja juga sangat
penting untuk di bahas. Kerena sifat Gereja adalah hal yang penting untuk di
pelajari bagi setiap kita. Gereja harus mempuyai kesedian untuk melayani setiap
masyarakat yang ada. Tidak memandang siapa orang itu. Dengan memiliki kemampuan
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Pemerintahan Gereja
342-362 Bentuk-bentuk Pemerintahan Gereja ada
beberapa macam bentuk, pemerintahan gereja ada yang berbentuk Episkopal. Episkopal,
Pimpinan tertinggi yang mengambil keputusan yang mutlak. Segala keputusan yang
ada di ambil oleh pemimpin yang ada di dalam gereja. Ada yang berbentuk
Presbiterian. Presbiterian, kepemimpinan ditentukan oleh para pemimpin di
tingkat Sinode. Ada yang berbentuk Konggresional yang dimana Kongregasional
Sinodal, kepemimpinan dipimpin dan ditentukan oleh Jemaat lokal, tetapi tetap
ada konsultasi dengan pihak sinode. Bahkan ada gereja yang tidak mempuyai system
kepemimpinan.
362-367 Menyusun Sistem Pemerintahan Gereja
Masa Kini. Setelah
mempelajari beberapa sistem pemerintahan gereja, timbul pertanyaan yang harus
dijawab, “Sistem pemerintahan gereja manakah yang memenuhi kebutuhan dan
tuntutan gereja pada masa kini?”. Yang dimaksud dengan gereja masa kini ialah
gereja yang berlandaskan dan Perjanjian Baru. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut diatas, perlu diadakan penelitian dan penyelidikan tentang nilai-nilai
dan pola-pola kepemimpinan gereja yang berdasarkan Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru
Upacara Penerimaan sebagai Anggota Gereja:
Baptisan
369-394 Ada beberapa Pemahaman Dasar tentang
Makna Baptisan yang ada di dalam gereja-gereja. Memang babtisan bukanlah suatu
hal yang akan menyelamatkan. Tetapi seseorang akan di babtis karena Babtisn
merupakan sarana penyaluran anugarah keselamatan yang telah Tuhan berikan
kepada setiap kita. Babtisan sebagai tanda dan meterai perjanjian jika kita
telah di selamatkan oleh Tuhan Kita Yesus Kristus.seorang percayadi Babtis
karena babtisan itu merupakan tanda perjanjian keselamatan kita.memang tindakan
Babtisan tidak menyampaikan manfaat rohani atau berkat yang secara langsung
dapat kita terima. Karena Babtisan menyakini sebelumnya adanya iman dan
keselamatan yang dihasilkan oleh iman.
Penyelesaian
Masalah-Masalah yang ada di dalam babtisan. Babtisan mempuyai sebuah makna
adalah sebuah pengganti upacara sunat sebagai suatu tanda bahwa orang telah
diterima ke dalam perjanjian. Tetapi pandangan ini merupakan suatu hal yang
sebenarnya di tolak di dalam Perjanjian baru. Karena pernjajian baru sendiri
dengan tegas mengatakan jika sunat harus di ganti dengan suatu hal yang
batiniah. Dengan demikian tindakan babtisan merupakan tindakan iman serta
kesaksian bahwa seorang telah dipersatukan dengan Kristus dalam kematian dan
kebangkitanya. Babtisan juga merupakan suatu pernyataan umum yang sangat jelas.
Seorang yang dapat
menerima sebuah babtisan memang sulit untuk di katakana. Karena ada di beberapa
gereja seorang bayi sudah dapat menerima sebuah babtisan, ada juga pandangan
jika seorang dapat di babtis jika telah memiliki iman. Untuk hal itu harus
sesuai dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan tidak pernah berkata jika seorang bayi
dapat di babtis. Tetapi hanya seorang yang telah memiliki iman dapat di babtis.
Cara melaksanakan sebuah
babtisan dalam beberapa gereja beraneka ragam, ada yang menggunakan babtis
percik, babtis bendera da nada yang membabtis dengan cara selam. Di sini kita
mengetahui jika babtisan memiliki cara yang berbeda-beda. Tetapi perlu di ingat
jika babtisan adalah hal yang sanat penting. Karena babtisan merupakan sebuah
tanda dari persekutuan orang percaya dengan Tuhan Yesus Kristus.
Ritus Lanjutan Dari gereja: Perjamuan Kudus
395-400 Pokok-Pokok Persetujuan bersifat luas
dan sangat penting. Setelah kita meneliti pokok-pokok tersebut, kita akan mudah
mengenali bidang-bidang dimana terdapat ketidakcocokan. Perjamuan adalah hal
yang penting dan tentunya dapat diterima oleh semua denominasi gereja. Karena
ini Ditetapkan oleh Kristus sendiri. Dan ini harus di lakukan oleh
gereja-gereja Tuhan. Tentunya Perjamuan ini mengalami Perlunya pengulangan. Dan
tentunya bersumber pada Yesus sendiri. Dan ini merupakan suatu bentuk
pernyataan yang langsung dari Yesus sendiri. Suatu bentuk pernyataan yang
langsung di katakana oleh Tuhan Yesus Kristus kepada murid-muridNya.
401-424 Keuntungan rohani bagi peserta
terbatas pada pengikut kristus, karena hanya pengikut Kristus yang hanya boleh
mengikuti perjamuan kudus. Orang-orang yang belum mengenal Tuhan di larang
mengikuti perjamuan Kudus. Dimensi horizontal dimana orang-orang yang mengikuti
perjamuan adalah orang-orang percaya. Dan menjadi suatu cara mempersatukan
tubuh Kristus.
Meskipun Perjamuan ini
di lakukan oleh semua orang percaya atau lebih rincinya oleh setiap gereja,
perjamuan ini banyak Pokok-Pokok Ketidakcocokanya. Misalnya saja kehadiran
Kristus secara langsung atau sebagai lambing, kemanjuran upacara agama,
pelaksanaan yang tepat, penerimaan yang tepat, dan unsur-unsur yang di gunakan
selama perjamuan Kudus.
Kesatuan Gereja
425-450 Alasan-alasan Bagi Kesatuan Gereja Tuhan,
Gereja Tuhan harus bersatu, karena gereja Tuhan di lambangkan sebagai Tubuh
Kristus, sebagai Tubuh Kristus Gereja Tuhan harus bersatu. Ayat-ayat di Alkitab
berkata jika Gereja Tuhan seharusnya sudah bersatu. Ajaran alkitabiah mengenai
kesatuan orang percaya terdapat di (Yoh. 17:20-23) dan nasehat Paulus kepada
jemaat di Efesus. Sama dengan Kristus yang mengosongkan dirinya untuk bersatu
dengan kita. Kita harus meneladani Tuhan kita Yesus Kristus.
Beberapa pertimbangan
teologis yang umum mengenai perlunya kesatuan di antara orang percaya. Gambaran
gereja sebagai tubuh Kristus merupakan suatu bukti Teologis lainya yang
memperkuat bahwa gereja harus bersatu. Dan perkataan Paulus kepada jamaat di
Efesus semakin memperkuat bukti jika gereja harus bersatu.
Bagian Duabelas: Hal-hal Terakhir
Pengantar Eskatologi
453-462 Status
Eskatologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal akhir. Dengn demikian
eskatologi adalah ilmu yang mempelajri hal-hak yang berkaitan dengan sejarah.
Ada yang berpendapat jika eskatologi adalah yang lengkap dan yang jelas atau
yang lebih jelas. Klasifikasi Berbagai Eskatologi adalah pandangan yang
futurik, pandangan yang presteris, pandangan yang historical, dan yang terakhir
adalah pandangan yang simbolis atau idealis. Beberapa pandangan eskatologi
mengantisipasi perbaikan dalam situasi dunia ini.
Pembahasan Eskatologi Modern
463-465 Pendekatan liberal : eskatologi dijadikan
modern, pandangan ini menolak mengenai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kalinya. Dengan demikian kita dapat mengetahui jika golongan liberal ini
menghargai kesimpulan dari pengetahuan yang modern.
465-467 Albert
Schweitzer : eskatologi dijadikan kuno pandangan Albert ini adalah suatu
dukungan terhadap pandangan yang berasal dari Johanes Weiss. Yang dimana
melawan ajaran yang di ajarkan oleh golongan liberal. Albert mempuyai pandangan
jika factor kunci dalam amanat Yesus adalah kedatanganNya yang di masa depan.
467-468 C.H
Dodd : Eskatologi yang terwujud pandangan yang di sampaikan oleh Dood hamper
sama dengan pandangan yang di miliki oleh Albert.tetapi di lain hal Dodd
memiliki sebuah hal yang bertolak belakang dengan Albert. Dimana Dood mempuyai
pendapat jika Yesus mengajarkan jika Kerajaan Allah itu sudah ada ketika
kedatangan Yesus pertama kali di dunia.
468-470 Rudolf Bultmann : eskatologi
eksistensial lain halnya dengan pendekatan yang di pakai oleh Bultman. Ia
mempuyai pandangan jika sebaagian besar yang ada di dalam Perjanjian Baru
adalah sebuah mitologis. Karena Perjanjian baru adalah sebuah kesaksian
eksistensial dan bukan sebuah laporan historis.
470-472 Jurgen Moltmann : eskatologi yang bersifat
politik adalah sebuah pandagan yang dikemukakan oleh Moltmann. Dimana mempuyai
sebuah tujuan untuk mengubah dunia ini. Iman menjadi tindakan yang pada
giliranya akan membantu untuk menghasilkan tujuan yang pada awalnya berasal
dari iman tersebut.
472-475 Dispensasionalisme : eskatologi yang tersusun
dimana jika melakukan sebuah penafsirn harus di lakukan dengan cara harafiah.
Tetapi tidak berarti jika sebuah makna kiasan harus di tafsirkan dengan
harafiah juga. Pendekatan ini menolak tafsir alegoris serta golongan liberal
untuk mengurangi unsur adikodrati sebuah Alkitab.
475-477 Berbagai
Kesimpulan Mengenai Eskatologi adalah: Eskatlogi merupakan pokok utama dalam
teologi sistematika. Kebenaran-kebenaran eskatologi patut di perhatikan dan
diteliti dengan cermat dan mendalam. Eskatologi tidak hanya berhubungan dengan
masa depan saja. Mengantisipasi masa depan yang ada. Gambaran-gambaran yang ada
dalam pandagan eskatologi bukan hanya sebuah pandangan yang eksistensial.
Sebagai manusia kita harus ikut memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan peristiwa-peristiwa
eskatologis. Kebenaran yang terdapat dalam esktologis harus mempuyai sebuah
kewaspadaan. Pokok-pokok eskatlogis mempuyai makna yang berbeda-beda.
Eskatologi
Individual
479-480 pada
saat membahas pokok-pokok esktologis kita harus membedakan eskatologis
individual dengan eskatologis yang akan dialami oleh semua alam selaku ciptaan
Allah. Kematian adalah sebuah hal yang
pasti akan terjadi pada semua orang. Dan tidak ada petunjuk bahwa kita akan
mati.
480-481 Realitas
kematian adalah sebuah hal yang di akui oleh semua umat manusia. Kematian
termasuk salah satu realitas yang pahit dalam hidup ini. Semua manusia akan
mengalami sebuah pertumbuhan dan pada saat tertentu akan mencapai puncak
perkembangan jasmani kita dan kemudian mulailah proses memburuk sampai pada
akhirnya mengalami kematian.
482-484 Sifat
kematian terdapat dua hal. Yang pertama adalah kematian secara jasmaniah, dan
yang kedua adalah kematian kekal. Ketika manusia hidup di dunia ini manusia
akan mengalami kematian secara jasmani. Ketika setelah mengalami kematian
secara jasmani manusia akan mengalami kematian secara kekal. Dimana kematian
kekal akan dialami oleh orang yang tidak percaya pada Tuhan.
484-486 Kematian jasmaniah : alami atau tidak
itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit untuk di jawab. Tetapi semua orang yang
berdosa dan tidak melakukan pertobatan tentunya akan mengalami kematian ini.
Karena kematian jasmani adalah sebuah hal yang dialami oleh dampak dari dosa.
486-489 Dampak-dampak kamatian bagi orang
yang tidak percaya merupakan kutukan, hukuman, dan musuh. Karena sekalipun
kematian bukan meniadakan keberadaan atau sebuah akhir eksistensi. Namun
kematian akan memutuskan hubungan seseorang dengan Allah dan menutup semua kesempatan untuk memperoleh
sebuah hidup yang kekal.
Tetapi bagi orang
percaya kematian adalah sebuah hal yang telah dikalahkan, sekalipun penghakiman
masih terdapat di depan dan merupakan sebuah hal yang pasti terjadi.
Keadaan
Manusia Di antara Kematian dan Kebangkitan
490-496 Doktrin
mengenai keadaan manusia diantara kematian dan kebangkitan merupakan pokok
persoalan yang penting dan juga penuh dengan persoalan karena di dalam doktrin
ini terdapat beberapa pandangan. Antara lain adalah pandangan Jiwa yang
tertidur, dalam pandangan ini di antara saat kematian dan kebangkitan yang
terjadi di dalam jiwa kita adalah tertidur semntara, atau jiwa kita sedang
tidak sadarkan diri. Tetapi konsep ini mengalami sebuah persoalan, persoalanya
adalah terdapat di dalam Alkitab yang berbicara jika jiwa kita mengalami
kesadaran pada saat kematian dan kesulitan dalam konseptual bahwa sifat manusia
adalah manunggal.
496-501 Doktrin
Api penyucian merupakan ajaran yang di ajarkan oleh katolik Roma. Konsep ini
merupakan sebuah hal yang aneh dan menarik dari ajaran tradisional katolik
Roma. Gereja Katolik Roma melandaskan kepercayaan tentang api penyucian ini
berdasarkan tradisi yang ada di dalam Alkitab. Nas Alkitab utama yang di pakai
adalah dalam Kitab 2 Makabe 12:43-45. Dan matius 12:32
Kedatangan
Kristus Kali yang Kedua dan Akibat-akibatnya
507-520 Kedatangan
Kristus Kali yang Kedua adalah sebuah hal yang pasti dan di setujui oleh semua
pakar teologi ortodoks. Dan pokok ini adalah pokok yang penting dan tidak dapat
diabaikan dalam semua pembahasan eskatologis. Banyak ayat di Alkitab yang
menjelaskan dengan jelas bahwa Kristus akan datang kembali. Dan Yesus sendiri
telah menjanjikan hal tersebut. Selain pernyataan Yesus secara langsung, ayat
dalam Perjanjian Baru menjelaskan hal yang sama. Kedatangan Yesus kedua kali
adalah merupakan butir dalam perwataan rasuli.Sekalipun peristiwanya akan pasti
terjadi, tetapi waktunya tidak ada yang tau jelas kapanya.
Sifat kedatangan Yesus kedua kali merupakan kedatangan secara
pribadi, Yesus ketika datang kali kedua datang sendiri ke bumi ini. Ayat-ayat
dalam Alkitab menjelaskan jika Yesus akan datang sendiri ketika datang kali
kedua. Jasmani, Kelihatan, tidak terduka, penuh kemulian dan kemenangan,
521-523 Kebangkitan Kristus merupakan sebuah
harapan yang pasti bagi orang percaya ketika menghadapi kematian jasmani.
Alkitab dengan jelas sekali menjanjikan kebangkitan orang percaya. Dalam
Perjanjian lama juga orang percaya dapat mengharapkan pembebasan dari kamtian.
Dalam surat-surat dalam Perjanjian Baru juga memberikan kesaksian tentang
kebangkitan. Paulus dengan jelas dan percaya mengajarkan akan adanya suatu
kebangkitan tubuh di masa depan.
523-535 seluruh
anggota Tritunggal Ilahi terlibat dalam kebangkitan orang-orang percaya. Oleh
sebab itu di sebut dengan karya Allah Tritunggal. Dalam Perjanjian Baru
terdapat ayat yang menegaskan jika tubuh akan dihidupkan kembali. Di samping
itu, terdapat bukti-bukti yang dapat di tarik kesimpulanya atau tidak langsung
mengenai sifat jasmani kebangkitan yang akan terjadi.
Berbagai
Pandangan tentang Masa Seribu Tahun dan Masa Kesengsaraan Besar
Berbagai
Pandangan tentang Masa Seribu Tahun (Milenialisme)
538-42 Pasca
mileanilisme pandangan berkeyakinan jika perkabaran injil akan berhasil dan
selruh bumi akan bertobat. Pemerinthan Kristus terjadi di dalam hati manusia
secara lengkap dan menyeluruh.
542-547 Pramilianilisme
Pandangan Premillennialisme
Premillenialisme
adalah suatu pandangan yang menyatakan bahwa kedatangan Kristus yang
kedua kali akan terjadi sebelum seribu tahun dan ia akan mendirikan
kerajaan Kristus di bumi ini selama seribu tahun. Juga harus dimengerti bahwa
ada beberapa kebangkitan dan penghakiman yang terjadi. Kekekalan akan
dimulai sesudah kerajaan seribu tahun diakhiri
547-553 Amilinialisme Istilah ini diawali dengan
preposisi a sehingga mengesankan pendukung pandangan ini sama sekali
tidak tertarik dengan masa seribu tahun. Namun hal ini tidak ada indikasi bahwa
tidak meyakini milenium, hanya saja tidak dalam pengertian harfiah tetapi simbolis.
Istilah ini adalah suatu masa yang jangka waktunya tidak bisa ditentukan.
Houkema, seorang amilenialis berkata “melenium yang disebutkan dalam Wahyu 20
tidak secara eksklusif menunjuk kepada masa yang akan datang, melainkan
sekarang ini dalam proses untuk digenapi. Amilenialis
menekankan doktrin kerajaan Kristus yang Yohanes pembabtis dan Yesus serukan
(Mat. 3:2; 4:23; Mar. 1:14-15). Yesus adalah Raja dalam kerajaan ini:
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi” (Mat. 28:18).
Berbagai
Pandangan tentang Masa Kesengsaraan Besar
556-559 Pra
kesengsaraan Yang pertama adalah pandangan yang mengatakan bahwa gereja akan
diangkat sebelum masa Tribulasi, dan ini disebut Pre-Tribulasi Rapture, yang
mana pengajaran ini mengatakan bahwa Tuhan akan datang secara imminent. Setelah
kedatangan Tuhan bagi jemaat-Nya, dan setelah kita diangkat ke awan berjumpa
dengan Tuhan di angkasa, dan kemudian kita akan berdiri di hadapan Kristus
di bema, tahta pengadilan Kristus, dan kita diberi hadiah oleh
Dia dari kasih dan pekerjaan kita bagi Dia. Kemudian kita masuk dalam Pesta
Perjamuan Kawin Anak Domba. Dan setelah itu kita akan bersama dengan Dia turun
lagi ke bumi. Dan setelah kembali ke bumi lagi ini, dan setelah terjadinya
perang Harmagedon, kemudian kita masuk memerintah bersama Kristus dalam
kerajaan seribu tahun atau millennium. Di akhir masa millennium akan terjadi
pemberontakan Setan, dan setelah itu kita masuk ke dalam sorga yang kekal.
Inilah pandangan yang pertama tentang doktrin ini, yaitu Pre-Tribulasi rapture gereja.
556-566 Pasca
kesengsaraan Interpretasi teologis
ketiga adalah Post-Tribulasii raptur – yaitu bahwa gereja akan ikut mengalami
masa kesusahan besar yang sangat mengerikan itu; dan setelah masa Tribulasi,
gereja akan diangkat. Ini pada umumnya didasarkan pada satu ayat yang agung
dalam Alkitab; yaitu, Matius 24:29. Tuhan kita berkata di dalam pengajaran
apokaluptik-Nya di dalam Injil Matius, “Segera sesudah siksaan pada masa
itu…Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit…. Dan Ia akan
menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya… dan mereka akan mengumpulkan orang-orang
pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi” (Matius 24:29-31). Jadi, para
sarja Post-Tribulasi ini berkata bahwa di sini sangatlah jelas. Tuhan
berfirman, “Segera sesudah siksaan pada masa itu, Allah akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari
keempat penjuru bumi.”
Keadaan
Terakhir
567-570 Keadaan Terakhir Orang Benar pada umumnya di
jelaskan dengan menggunakan dengan istilah surga. Dimana tempat orang-orang
percaya aka nada. Karena dari sergalah Kristus akan dinyatakan. Sebagai
kediaman Allah, tentunya surge akan menjadi tempat tinggal selamanya bagi orang
percaya.
571-573 Sifat surga yang paling utama adalah kehadiran
Allah. Hadirat allah berarti kita akan mengenal dia secara sempurna. Di dalam
surga segala kejahatan telah dimusnakan. Karena kemulian merupakan sifat dari Allah sendiri. Oleh
sebab itu surga merupakan tempat yang penuh dengan kemuliaan.
Keadaan
Terakhir Orang Fasik
581-590 Seperti halnya di masa lampau,
persoalan keadaan terakhir orang fasik merupakan pokok perdebatan yang seru.
Doktrin penghukuman abadi memberikan kesan pandangan kadaluarasa atau kurang
bersifat Kristen. Alkitab mengunakan beberapa gambaran untuk melukiskan keadaan
yang telah dialami orang fasik.
Kepastian penghakiman di masa depan terhadap orang pasti adalah
hal yang banar, dalam Alkitab tidak terdapat sebuah ayat yang dimana
menjelaskan adanya kesempatan kedua bagi orang-orang fasik.
Orang fasik tidak hanya akan mendapat penghukuman, tetapi Keabadian
penghakiman di masa depan yang akan dialami oleh satiap orang fasik. Karena
kematian adalah akhir dari segalanya. Disamping itu, terdapat beberapa contoh
dimana istilah-istilah seperti abadi dan kekal dan selama-lamanya di pakai untuk menggambarkan
keadaan yang akan dialami oleh orang fasik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar