BAB
I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada
hakikatnya setiap manusia membutuhkan keselamatan. Hal ini didasarkan pandangan
alkitab bahwa semua manusia pada dasarnya
telah mati akibat dosa, seperti yang di jelaskan oleh Rasul Paulus
sebagai berikut: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemulian
Allah” (Roma 3:23). Keberdosaan tersebut mengakibatkan kematian, yang merupakan
bentuk penghukuman atas dosanya (Roma 6:23). Berdasarkan kondisi inilah manusia perlu untuk
diselamatkan.
Namun
demikian, kebutuhkan keselamatan itu tidak dapat di usahaan oleh manusia
berdosa. Karena keselamatan adalah kasih karunia dari Allah. Hal tersebut
dinyatakan oleh rasul Paulus sebagai berikut: “Sebab karena kasih karunia kamu
di selamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.[1]”
Fakta ini selaras dengan pernyataan French dalam bukunya Doktrin Kristen yang
mengatakan bahwa keselamatan adalah karya Allah untuk membebaskan dari perbudakan dosa melalui pengorbanan Yesus Kristus.[2]
Keselamatan
di dalam Kristus adalah sebuah hal yang pasti dan di jamin oleh Allah. Seperti
yang di jelaskan oleh Paulus sebagai berikut: “Akan tetapi Allah menujukan
Kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita
masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh
darah-Nya, kita pasti akan di selamatkan dari murka Allah.”(Efesus 2:8-9). Memperoleh
hidup yang kekal adalah sebuah hal yang pasti bagi setiap orang percaya. Karena
semua orang yang sudah dipilih Allah, setelah percaya pada penebusan Kristus.,
dikaruniai iman oleh Roh Kudus sehingga mereka akan bertahan sampai pada
akhirnya. Umat pilihan yang telah di tebus Tuhan pasti mau bertekun (perseverance) sampai akhir. Mereka di
jaga dalam iman mereka sehingga tidak mungkin murtad dan tidak diselamatkan.
Ketekunan orang-orang kudus merupakan respons manusia terhadap keselamatan yang
di peroleh dengan Cuma-Cuma.[3]
Namun
keselamatan perlu di respon dengan iman oleh orang-orang percaya sesuai dengan perkataan Yohanes sebagai berikut: “Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. ”(Yohanes 3:16). Iman di butuhkan
dalam menjaga ketekunan orang-orang percaya agar tetap dalam rencana
keselamatan Allah.
Di dalam gereja terdapat sebuah ajaran yang mengajarkan
keselamatan tidak perlu di kerjakan. pengajaran yang umumnya
di kenal sebagai “sekali diselamatkan, tetap selamat” mengatakan bahwa keselamatan
akan tetap di dapatkan, meskipun orang percaya berbuat dosa dan meninggalkan
Yesus keselamatan akan tetap di dapatkan.[4]
Padahal jelas terdapat ayat yang menganjurkan orang percaya untuk mengerjakan
keselamatan sesuai dengan ungkapan Paulus dalam Filipi 2:12-13.
Selain pandangan di
atas, penulis juga menemukan beberapa perbedaan tafsiran dari surat Filipi
2:12-13. Tafsiran yang pertama menjelaskan bahwa ungkapan tetaplah kerjakan
Keselamatan memiliki makna berkaitan
dangan selamat dari sebuah penganiayaan[5].
Sedangkan tafsiran yang kedua menjelaskan Keselamatan itu adalah keselamatan jiwa orang percaya . Dan merupakan
keselamatan secara abadi[6]
Dengan munculnya beberapa pandangan dan berbagai tafsiran dari Filipi 2:12-13, telah menyebabkan kebingungan
di antara orang percaya, sehingga seakan-akan kepastian menjadi tidak pasti. Hal
ini juga memunculkan keragu-raguan orang percaya terhadap keselamatan yang telah
diperoleh.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk melakukan
Studi Eksegesis terhadap Ungkapan ”Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam
Filipi 2:12-13 dan Aplikasinya bagi orang percaya masa kini.
1.2.
Rumusan Masalah
Pada
penulisan karya ilmiah ini, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan
masalah, yaitu:
1)
Apakah yang di maksud dengan kerjakanlah
keselamatan menurut Filipi 2:12-13?
2)
Bagaimana Aplikasi kerjakanlah
keselamatan bagi orang percaya masa kini ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Penulisan
skripsi ini selain untuk memenuhi sebagian dari tuntutan akademis dari study,
karya ilmiah tersebut dimaksudkan untuk menemukan;
- Meneliti
apa yang di maksud dari uangkapan Tetaplah Kerjakan Keselamatan. Agar setiap
orang percaya mengerti dari ungkapan tersebut.
- Menjelaskan
bagaimana Aplikasi dari ungkapan Tetaplah Kerjakan keselamatan bagi orang percaya masa kini.
1.4.
Ruang Lingkup Masalah
Untuk
menghindari pembahasan penelitian yang melebar dan tidak terfokus, oleh sebab
itu penulis membatasi ruang lingkup masalah penelitian ini pada Studi Eksegesis
Ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu” di Filipi 2: 12-13 dan Aplikasinya
bagi Orang Percaya Masa Kini. Sehingga
peneliti memperoleh hasil sesuai yang di harapkan.
1.5.
Manfaat Penulisan
Berdasarkan
tujuan penulisan skripsi yang dinyatakan di atas, maka penulis mengharapkan
penelitian ini dapat memberi manfaat: secara teoritis, skripsi ini memberikan
sumbangsih antara lain: bagi orang percaya, memberikan pemahaman sehingga orang
percaya dapat mengerjakan keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus
kepada orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Secara praktis, penelitian ini
bermanfaat bagi penulis dan bagi setiap orang percaya. Karena dengan demikian orang
percaya dapat mengaplikasikanya hasil
study eksegesis ini dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga nama Tuhan dapat di
muliakan melalui setiap perbuatan yang di perbuat oleh penulis.
1.6.
Metodologi Penulisan
Metodologi penelitian
ini menggunakan metode historikal-gramatikal-kontekstual-tekstual.
Metode ini berusaha untuk mengerti suatu teks dengan memerhatikan aturan
gramatikal (tata bahasa) dan sastra, fakta historis, serta kerangka konteks.[7]
Pertama, penulis berupaya mendeskripsikan konteks historis latar belakang dari
teks Filipi 2:12-13 melalui kepustakaan dari berbagai sumber acuan seperti
kamus Alkitab, ensiklopedia, buku-buku tafsiran Amsal, dan sebagainya. Penulis
juga menggunakan buku-buku praktis yang
berkaitan dengan pendidikan anak, keluarga kristen, kepemimpinan kristen, dan
psikologi kristen.
Langkah kedua, penulis
meneliti dan menganalisa susunan gramatikal teks Filipi 2:12-13 serta
membandingkannya dengan beberapa varian teks berbahasa Yunani seperti naskah
Tischendorf, dan Byzantium. Membandingkannya juga dengan varian teks bahasa
Inggris seperti NKJV, dan ESV, serta terjemahan Indonesia seperti Terjemahan
Baru, Bahasa Indonesia Sehari-hari. Dari perbandingan berbagai varian teks akan
diperoleh hasil terjemahan sementara (pre-eliminary eksegesis), yang kemudian
akan dikaitkan dengan isu utama dalam teks Filipi 2:12-13 sehingga pada
akhirnya mendapatkan suatu hasil studi tentang Ungkapan “Tetaplah Kerjakan
Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13
Langkah ketiga, penulis
berusaha untuk mengkontekstualisasikan hasil temuan studi eksegesis teks Filipi
2:12-13 agar dapat diaplikasikan oleh orang percaya. Tehapan penelitian yang
dilakukan penulis sebagai berikut.: pertama penulis membaca Alkitab yang
berhungan teks Filipi 2:12-13. Berdasarkan konteks jauh dan dekatnya. Serta
mengumpulkan buku-buku dan literature-literatur yang berkaitan dengan ungkapan
“Tetaplah Kerjakan Keselamatan” dalam Filipi 2:12-13.
Tahap yang kedua yang di lakukan oleh
penulis adalah Penulis melihat bagaimana konteks budaya kitab Filipi dan
melihat konteks teks Filipi 2:12-13 (historical). Dan meneliti struktur ungkapan”Tetaplah Kerjakan
Keselamatan” dalam filipi 2:12-13. Kemudian, melihat bagaimana penggunaan arti
kata demi kata (leksikal) dan fungsinya (gramatikal) dalam teks keterkaitanya
dengan teks lainya. Penulis juga melihat beberapa varian teks sebagai
pembanding hingga akhirnya menemukan temuan teologis dari ungkapan “Tetaplah
kerjakan Keselamatan” dalam Filipi 2:12-13.
Tahap ketiga, penulis
mengkontekstualisasikan temuan teologis dari hasil studi eksegesis “Tetaplah
Kerjakan Keselamata” Filipi2:12-13 dan mengaplikasikanya bagi orang percaya.
Penulis melihat jarak waktu yang memisahkan antara pembaca teks Filipi pertama
dan menelitinya sehingga pembaca sekarang tidak meragukan kebenaran dan
otoritas teks tersebut terkait dengan perintah yang barasal dari Paulus yang
memerintahkan untuk tetap mengerjakan keselamatan yang sudah kita miliki.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibagi menjadi
lima bab. Kelima bab ini di susun secara sistematis dengan tujuan agar pembaca
memahami dan mengerti pokok pembahasan skripi ini. Sistematika penulisan yang
di gunakan oleh penulis sebagai berikut:
Bab
I menjelaskan latar belakang Masalah, dimana terdapat beberapa Tafsiran yang
berbeda mengenai Tafsiran Ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” sehingga
membuat orang percaya mengalami kebingungan akan keselamatan tersebut. Dan
tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab keraguan-raguan terhadap keselamatan
tersebut.
Bab II, memaparkan landasan teori
yang membahas konsep-konsep keselamatan yang terdapat di dalam Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru serta konsep-konsep keselamatan menurut para Teolog.
Setelah itu penulis memaparkan beberapa tafsiran Alkitab mengenai ungkapan
“Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13. Selanjutnya penulis
memaparkan hubungan kepastian keselamatan dengan ungkapan tetaplah kerjakan
keselamatan.
Bab III, melakukan proses eksegesis terhadap
ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13, dengan metode
historical-gramatikal-kontesktual. Penulis melakukan metode eksegesis meliputi:
langkah eksegesis, latar belakang Kitab Filipi. Eksegesis teks Filipi 2:12-13,
dengan cara membandingkan beberapa naskah berbahasa Yunani, seperti Byzantium,
Septuaginta dan Tischendorf. Selanjutnya penulis mendapatkan terjemahan dari
teks tersebut ke dalam bahasa Indonesia, sehingga menghasilkan temuan-temuan
teologis.
Bab IV, membahas mengenai aplikasi
temuan teologis dari uangkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi
2:12-13 bagi orang percaya masa kini. Pembahasan tersebut berisi aplikasi dari
hasil temuan teologis yang di dapat melalui studi eksegesis ungkapan “Tetaplah
Kerjakan Keselamatan” didalam kitab Filipi 2:12-13.
Bab V, di dalam bab ini membahas
Simpulan. Penulis menyimpulkan hasil kajian teori studi pernyataan, “Ungkapan
Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13, kemudian di tarik suatu
simpulan.
1.8.
Definisi Istilah
1.8.1.
Eksegesis
Istilah eksegesis berasal dari kata
Yunani exegesomai (dibaca: exegesomai) yang berarti memimpin atau membawa
keluar. Kamus memberi pengertian eksegesa adalah kata Yunani yang berarti
penjelasan. Jadi yang di maksud eksegesis dalam penulisan ini adalah suatu
usaha untuk menguraikan begian dari Alkitab dengan menarik keluar arti yang
sesungguhnya agar diperboleh makna yang mendekati dengan maksud penulis asli.
1.8.2. Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu
Tetaplah Kerjakan Keselamatan adalah
sebuah ungkapan yang dikatan oleh Rasul Paulus. Paulus menyerukan kepada jemaat
Filipi supaya rajin dan besungguh-sunguh di dalam kehidupan Kristen. Kerjakan
keselamatanmu. Keselamatan itu adalah keselamatan jiwa kita. Dan merupakan
keselamatan kita yang abadi. Kerjakan keselamatanm berasal dari bahasa yunani
(katergazesthe). Kata kerja ini mengandung pikiran tentang penyempurnaan.
1.8.3.
Filipi 2: 12-13
Surat Paulus kepada
Jemaat di Filipi (disingkat Surat Filipi) adalah salah satu kitab
dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian
Baru yang merupakan surat
kiriman Rasul Paulus untuk jemaat Kristen yang ada di kota Filipi. Surat ini dikelompokkan sebagai surat-surat
dari penjara bersama-sama dengan surat Paulus kepada jemaat di Efesus, Kolose, dan Filemon.Surat. Dalam pasal 2:12-13 Paulus menghimbau
jemaat yang ada di Filipi untuk tetap mengerjakan keselamatan mereka dengan
takut dan gentar.
1.8.4.
Aplikasinya
Kata Aplikasi berasal dari bahasa
Inggris Application yang mempuyai arti penerapan. Penggunaan, pemakaian,
menurut Kamus umum bahasa Indonesia aplikasi adalah Penggunaan atau penerapan.
1.8.5.
Orang Percaya Masa kini
Orang percaya Masa Kini, dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia ‘masa kini’ adalah masa yang terbaru (paling baru) atau
mutakhir. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer, ‘masa kini
memiliki arti waktu yang sedang berjalan,’ jadi yang dimaksud masa kini adalah
masa yang terbaru dan waktu yang sedang berjalan saat ini.
[4] Michael L. Brown.2015. Hyper Grace (Jakarta:Nafiri
Gabriel),hlm.321
[5] Jenus
Junimen. 2012. Dapatkah Keselamatan Orang Percaya Hilang. (Yogyakarta:Andi)
hlm.8
[6] mattew Henry,2015.Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose.
1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius, Titus,
Filemon. (Surabaya:Momentum)) Hlm.294
[7] Rainer Scheunemann. 2009. Panduan Lengkap Penafsiran Alkitab
(Yogyakarta: ANDI), hlm. 17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar