Selasa, 06 Maret 2018

Bab 1 Kristannu Wijaya


BAB I
                                                    Pendahuluan                                 
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan keselamatan. Hal ini didasarkan pandangan alkitab bahwa semua manusia pada dasarnya  telah mati akibat dosa, seperti yang di jelaskan oleh Rasul Paulus sebagai berikut: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemulian Allah” (Roma 3:23). Keberdosaan tersebut mengakibatkan kematian, yang merupakan bentuk penghukuman atas dosanya (Roma 6:23).  Berdasarkan kondisi inilah manusia perlu untuk diselamatkan.
Namun demikian, kebutuhkan keselamatan itu tidak dapat di usahaan oleh manusia berdosa. Karena keselamatan adalah kasih karunia dari Allah. Hal tersebut dinyatakan oleh rasul Paulus sebagai berikut: “Sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.[1]” Fakta ini selaras dengan pernyataan French dalam bukunya Doktrin Kristen yang mengatakan bahwa keselamatan adalah karya Allah untuk membebaskan  dari perbudakan dosa  melalui pengorbanan Yesus Kristus.[2]
Keselamatan di dalam Kristus adalah sebuah hal yang pasti dan di jamin oleh Allah. Seperti yang di jelaskan oleh Paulus sebagai berikut: “Akan tetapi Allah menujukan Kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan di selamatkan dari murka Allah.”(Efesus 2:8-9). Memperoleh hidup yang kekal adalah sebuah hal yang pasti bagi setiap orang percaya. Karena semua orang yang sudah dipilih Allah, setelah percaya pada penebusan Kristus., dikaruniai iman oleh Roh Kudus sehingga mereka akan bertahan sampai pada akhirnya. Umat pilihan yang telah di tebus Tuhan pasti mau bertekun (perseverance) sampai akhir. Mereka di jaga dalam iman mereka sehingga tidak mungkin murtad dan tidak diselamatkan. Ketekunan orang-orang kudus merupakan respons manusia terhadap keselamatan yang di peroleh dengan Cuma-Cuma.[3]  
Namun keselamatan perlu di respon dengan iman oleh orang-orang percaya sesuai dengan  perkataan Yohanes sebagai berikut: “Karena begitu besar kasih   Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan  Anak-Nya  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya  kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. ”(Yohanes 3:16). Iman di butuhkan dalam menjaga ketekunan orang-orang percaya agar tetap dalam rencana keselamatan Allah. 
Di dalam gereja terdapat sebuah ajaran yang mengajarkan keselamatan tidak perlu di kerjakan. pengajaran yang umumnya di kenal sebagai “sekali diselamatkan, tetap selamat” mengatakan bahwa keselamatan akan tetap di dapatkan, meskipun orang percaya berbuat dosa dan meninggalkan Yesus keselamatan akan tetap di dapatkan.[4] Padahal jelas terdapat ayat yang menganjurkan orang percaya untuk mengerjakan keselamatan sesuai dengan ungkapan Paulus dalam Filipi 2:12-13.
Selain pandangan di atas, penulis juga menemukan beberapa perbedaan tafsiran dari surat Filipi 2:12-13. Tafsiran yang pertama  menjelaskan bahwa ungkapan tetaplah kerjakan Keselamatan memiliki makna  berkaitan dangan selamat dari sebuah penganiayaan[5]. Sedangkan tafsiran yang kedua menjelaskan Keselamatan itu adalah keselamatan jiwa orang percaya . Dan merupakan keselamatan secara abadi[6]
Dengan munculnya beberapa pandangan dan berbagai tafsiran dari  Filipi 2:12-13, telah menyebabkan kebingungan di antara orang percaya, sehingga seakan-akan kepastian menjadi tidak pasti. Hal ini juga memunculkan keragu-raguan orang percaya terhadap keselamatan yang telah diperoleh.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk melakukan Studi Eksegesis terhadap Ungkapan ”Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13 dan Aplikasinya bagi orang percaya masa kini.

1.2. Rumusan Masalah
         Pada penulisan karya ilmiah ini, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang menjadi acuan masalah, yaitu:
1)      Apakah yang di maksud dengan kerjakanlah keselamatan menurut Filipi 2:12-13?
2)      Bagaimana Aplikasi kerjakanlah keselamatan bagi orang percaya masa kini ?

1.3. Tujuan Penulisan
         Penulisan skripsi ini selain untuk memenuhi sebagian dari tuntutan akademis dari study, karya ilmiah tersebut dimaksudkan untuk menemukan;
  1. Meneliti apa yang di maksud dari uangkapan Tetaplah Kerjakan Keselamatan. Agar setiap orang percaya mengerti dari ungkapan tersebut.
  2. Menjelaskan bagaimana Aplikasi dari ungkapan Tetaplah Kerjakan keselamatan  bagi orang percaya masa kini.

1.4. Ruang Lingkup Masalah
           Untuk menghindari pembahasan penelitian yang melebar dan tidak terfokus, oleh sebab itu penulis membatasi ruang lingkup masalah penelitian ini pada Studi Eksegesis Ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu” di Filipi 2: 12-13 dan Aplikasinya bagi Orang Percaya Masa  Kini. Sehingga peneliti memperoleh hasil sesuai yang di harapkan.
1.5. Manfaat Penulisan
           Berdasarkan tujuan penulisan skripsi yang dinyatakan di atas, maka penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat: secara teoritis, skripsi ini memberikan sumbangsih antara lain: bagi orang percaya, memberikan pemahaman sehingga orang percaya dapat mengerjakan keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus kepada orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan bagi setiap orang percaya. Karena dengan demikian orang percaya dapat  mengaplikasikanya hasil study eksegesis ini dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga nama Tuhan dapat di muliakan melalui setiap perbuatan yang di perbuat oleh penulis.
1.6. Metodologi Penulisan
Metodologi penelitian ini menggunakan metode historikal-gramatikal-kontekstual-tekstual.  Metode ini berusaha untuk mengerti suatu teks dengan memerhatikan aturan gramatikal (tata bahasa) dan sastra, fakta historis, serta kerangka konteks.[7] Pertama, penulis berupaya mendeskripsikan konteks historis latar belakang dari teks Filipi 2:12-13 melalui kepustakaan dari berbagai sumber acuan seperti kamus Alkitab, ensiklopedia, buku-buku tafsiran Amsal, dan sebagainya. Penulis juga menggunakan buku-buku praktis yang berkaitan dengan pendidikan anak, keluarga kristen, kepemimpinan kristen, dan psikologi kristen.
Langkah kedua, penulis meneliti dan menganalisa susunan gramatikal teks Filipi 2:12-13 serta membandingkannya dengan beberapa varian teks berbahasa Yunani seperti naskah Tischendorf, dan Byzantium. Membandingkannya juga dengan varian teks bahasa Inggris seperti NKJV, dan ESV, serta terjemahan Indonesia seperti Terjemahan Baru, Bahasa Indonesia Sehari-hari. Dari perbandingan berbagai varian teks akan diperoleh hasil terjemahan sementara (pre-eliminary eksegesis), yang kemudian akan dikaitkan dengan isu utama dalam teks Filipi 2:12-13 sehingga pada akhirnya mendapatkan suatu hasil studi tentang Ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13
Langkah ketiga, penulis berusaha untuk mengkontekstualisasikan hasil temuan studi eksegesis teks Filipi 2:12-13 agar dapat diaplikasikan oleh orang percaya. Tehapan penelitian yang dilakukan penulis sebagai berikut.: pertama penulis membaca Alkitab yang berhungan teks Filipi 2:12-13. Berdasarkan konteks jauh dan dekatnya. Serta mengumpulkan buku-buku dan literature-literatur yang berkaitan dengan ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” dalam Filipi 2:12-13.
           Tahap yang kedua yang di lakukan oleh penulis adalah Penulis melihat bagaimana konteks budaya kitab Filipi dan melihat konteks teks Filipi 2:12-13 (historical). Dan  meneliti struktur ungkapan”Tetaplah Kerjakan Keselamatan” dalam filipi 2:12-13. Kemudian, melihat bagaimana penggunaan arti kata demi kata (leksikal) dan fungsinya (gramatikal) dalam teks keterkaitanya dengan teks lainya. Penulis juga melihat beberapa varian teks sebagai pembanding hingga akhirnya menemukan temuan teologis dari ungkapan “Tetaplah kerjakan Keselamatan” dalam Filipi 2:12-13.
           Tahap ketiga, penulis mengkontekstualisasikan temuan teologis dari hasil studi eksegesis “Tetaplah Kerjakan Keselamata” Filipi2:12-13 dan mengaplikasikanya bagi orang percaya. Penulis melihat jarak waktu yang memisahkan antara pembaca teks Filipi pertama dan menelitinya sehingga pembaca sekarang tidak meragukan kebenaran dan otoritas teks tersebut terkait dengan perintah yang barasal dari Paulus yang memerintahkan untuk tetap mengerjakan keselamatan yang sudah kita miliki. 
 1.7. Sistematika Penulisan
           Sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab. Kelima bab ini di susun secara sistematis dengan tujuan agar pembaca memahami dan mengerti pokok pembahasan skripi ini. Sistematika penulisan yang di gunakan oleh penulis sebagai berikut:
           Bab I menjelaskan latar belakang Masalah, dimana terdapat beberapa Tafsiran yang berbeda mengenai Tafsiran Ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” sehingga membuat orang percaya mengalami kebingungan akan keselamatan tersebut. Dan tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab keraguan-raguan terhadap keselamatan tersebut.
           Bab II, memaparkan landasan teori yang membahas konsep-konsep keselamatan yang terdapat di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta konsep-konsep keselamatan menurut para Teolog. Setelah itu penulis memaparkan beberapa tafsiran Alkitab mengenai ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13. Selanjutnya penulis memaparkan hubungan kepastian keselamatan dengan ungkapan tetaplah kerjakan keselamatan.
           Bab III, melakukan proses eksegesis terhadap ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13, dengan metode historical-gramatikal-kontesktual. Penulis melakukan metode eksegesis meliputi: langkah eksegesis, latar belakang Kitab Filipi. Eksegesis teks Filipi 2:12-13, dengan cara membandingkan beberapa naskah berbahasa Yunani, seperti Byzantium, Septuaginta dan Tischendorf. Selanjutnya penulis mendapatkan terjemahan dari teks tersebut ke dalam bahasa Indonesia, sehingga menghasilkan temuan-temuan teologis.
           Bab IV, membahas mengenai aplikasi temuan teologis dari uangkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13 bagi orang percaya masa kini. Pembahasan tersebut berisi aplikasi dari hasil temuan teologis yang di dapat melalui studi eksegesis ungkapan “Tetaplah Kerjakan Keselamatan” didalam kitab Filipi 2:12-13.
           Bab V, di dalam bab ini membahas Simpulan. Penulis menyimpulkan hasil kajian teori studi pernyataan, “Ungkapan Tetaplah Kerjakan Keselamatan” di dalam Filipi 2:12-13, kemudian di tarik suatu simpulan.
1.8. Definisi Istilah
1.8.1. Eksegesis
           Istilah eksegesis berasal dari kata Yunani exegesomai (dibaca: exegesomai) yang berarti memimpin atau membawa keluar. Kamus memberi pengertian eksegesa adalah kata Yunani yang berarti penjelasan. Jadi yang di maksud eksegesis dalam penulisan ini adalah suatu usaha untuk menguraikan begian dari Alkitab dengan menarik keluar arti yang sesungguhnya agar diperboleh makna yang mendekati dengan maksud penulis asli.
1.8.2.  Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu
           Tetaplah Kerjakan Keselamatan adalah sebuah ungkapan yang dikatan oleh Rasul Paulus. Paulus menyerukan kepada jemaat Filipi supaya rajin dan besungguh-sunguh di dalam kehidupan Kristen. Kerjakan keselamatanmu. Keselamatan itu adalah keselamatan jiwa kita. Dan merupakan keselamatan kita yang abadi. Kerjakan keselamatanm berasal dari bahasa yunani (katergazesthe). Kata kerja ini mengandung pikiran tentang penyempurnaan.
1.8.3. Filipi 2: 12-13
           Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi (disingkat Surat Filipi) adalah salah satu kitab dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru yang merupakan surat kiriman Rasul Paulus untuk jemaat Kristen yang ada di kota Filipi. Surat ini dikelompokkan sebagai surat-surat dari penjara bersama-sama dengan surat Paulus kepada jemaat di EfesusKolose, dan Filemon.Surat. Dalam pasal 2:12-13 Paulus menghimbau jemaat yang ada di Filipi untuk tetap mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar.
1.8.4. Aplikasinya
           Kata Aplikasi berasal dari bahasa Inggris Application yang mempuyai arti penerapan. Penggunaan, pemakaian, menurut Kamus umum  bahasa Indonesia  aplikasi adalah Penggunaan atau penerapan.
1.8.5. Orang Percaya Masa kini
           Orang percaya Masa Kini, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘masa kini’ adalah masa yang terbaru (paling baru) atau mutakhir. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer, ‘masa kini memiliki arti waktu yang sedang berjalan,’ jadi yang dimaksud masa kini adalah masa yang terbaru dan waktu yang sedang berjalan saat ini.


[1]  Efesus 2:8-9
[2] French L. Aprington. 2015. Doktrin Kristen.(Yogyakarta: Andi), hlm. 276

[4] Michael L. Brown.2015. Hyper Grace (Jakarta:Nafiri Gabriel),hlm.321
[5] Jenus Junimen. 2012. Dapatkah Keselamatan Orang Percaya Hilang. (Yogyakarta:Andi) hlm.8
[6] mattew Henry,2015.Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose. 1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius,   Titus, Filemon. (Surabaya:Momentum)) Hlm.294
[7] Rainer Scheunemann. 2009. Panduan Lengkap Penafsiran Alkitab (Yogyakarta: ANDI), hlm. 17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar