Jumat, 09 Juni 2017

keteladanan

Orang muda yang menjadi teladan
1 Tim 4 : 1 – 16
Shalom....
Saya yakin di sini hampir semua adalah anak muda... terkadang anak muda dalam pelayanan akan di anggap remeh. Ada istilah “masih bau kencur”  tetapi di sini kita akan sama – sama belajar bagaimana seorang muda yang menjadi berkat
Namun tidak semua orang tahu bagaimana agar ia di hargai. Saya beri contoh…. Orang muda punya kecenderungan ingin di hargai, ingin di akui namun tidak pernah mau menunjukan sikap atau sifat yang menunjukan bahwa ia dewasa, ia layak di hargai. Di dunia saja orang menilai harga suatu barang dari kualitasnya, jika berkualitas tinggi pasti akan di hargai tinggi juga, demikian kita sebagai orang muda, jika ingin di hargai… tunjukanlah bahwa kamu itu pantas di hargai, lewat sikap, lewat sifat kita yang menunjukan bahwa sekalipun kita masih muda namun pantas di hargai.
Timotius adalah anak dari perkawinan campuran. Ibunya adalah seorang Yahudi yang yang taat dan bapaknya adalah seorang Yunani. Timotius menjadi orang kristen karena pelayanan yang di lakukan oleh paulus dan arti nama Timotius itu sendiri adalah anak yang saleh. Ketika tomotius kecil ia di ajari taurat oleh ibunya. Ini semua yang membentuk karakter dari timotius.
Di 1 timotius 4 : 1-16 ini dapat di bagi menjadi 2 bagian besar yaitu :
1-3 pergumulan yang akan di hadapi oleh orang percaya khusunya jemaat yang ada di efesus.
4-16 adalah nasehat – nasehat Paulus pada Timotius yang di mana seorang muda yang di percayakan untuk melayani sebuah jemaat.
Konteks pergumulan yang akan di hadapi adalah akan adanya ajaran – ajaran sasat atau pengajar – pengajar sesat dan di sini Paulus memberikan beberapa Nasehat kepada Timotius.
1.      Saling mengingatkan  (6)
Mengingatkan :
jika kita melihat di dalam Alkitab terjemahan baru kita akan menemukan kata mengingatkan, tetapi jika kita lihat Aslinya  “ὑποτιθέμενος” make known, yang lebih mengarah ke dalam kata “mengajarkan sampai benar – benar mengerti”. Jika kita melihat analisis kata dalam bahasa yunani adalah (verb participle present middle nominative masculine singular from) yang mempuyai arti kata kerja pelengkap yang terus menerus terjadi dan sebagai pelaku ia sendiri penderita dan jenisnya tunggal. Sehingga harus mengajarkan
sehingga kita bisa menarik kesimpulan kata mengingatkan dalam (1 timotius 4 : 6 ) kata yang tepat gunakan adalah kata mengajarkan sampai benar – benar di mengerti, sehingga ketika timotius mengajarkan jemaat sampai mengerti, jemaat tidak akan terpengaruh oleh ajaran sesat.
2.      Latilah (7)
Kata latilah berasal dari bahasa asli yaitu  Γύμναζε verb imperative present active 2nd person singular from γυμνάζω  kata latih yaitu belajar dan membiasakan diri agar mampu (dapat) melakukan sesuatu, berarti untuk dapat mencapai sesuatu hal dengan maksimal harus terus-menerus dibiasakan, sehingga dapat dengan sendirinya dilakukan tanpa harus dipaksakan.
Kata latihan:  lebih tepat mengukan kata disiplin, disini paulus mengajarkan kepada jemaat diefesus untuk dapat tetap mendisiplin diri secara terus menerus, agar tidak terpengaruh kepada hal-hal   yang menyesatkan. Jika kita melihat konteks jaman dahulu jemaat di efesus belum terkena atau terpengaruh oleh ajaran sesat. Sehingga disini lebih menekankan displin kepada jemaat di efesus.
            Kesimpulan adalalah paulus menginginkan jemaat diefesus tidak hanya melatih diri           untuk ibadah, tetapi lebih cenderung untuk mendisiplin diri.
3.      Memberitakan dan mengajarkan firman kebenaran Tuhan (11)
Dalam hidup orang percaya ada sebuah amanat agung yang di berikan yaitu sebuah perintah untuk memberitakan firman bagi orang yang belum mengenal Tuhan. Mengajarkan firman tidak harus selalu di dalam gereja, kita bisa melakukanya di mana kita berada, di rumah, di tempat kita berkerja,
4.      Menjadi teladan perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. (12)
Jika kita menjadi teladan bagi lingkungan kita secara otomatis kita akan memberitakan kasih Yesus bagi lingkungan kita. Ini sama dengan yang di lakukan oleh gereja saya

menyelamatkan (ayat 16)

Ø  Kata menyelamatkan menurut bahasa aslinya “sozo”bisadiartikan sebagai “keep safe” atau mengamankan. Kata menyelamatkan disini lebih tepat menggunakan kata mengamankan, karena pada saat itu kondisi keadaan jemaat Efesus belum terjerumus atau masuk kedalam pengajaran sesat. Disini Paulus memerintahkanTimotius untuk memberikan ajaran-ajaran yang benar sehingga ajaran yang disampaikan olehTimotius itu bias menjadi tameng atau mengamankan jemaat Efesus agar tidak terpengaruh oleh ajaran sesat. Disini juga Paulus memerintahkanTimotius untuk mewaspadai ajaran-ajaran sesat . disini kami menjelaskan kenapa jemaat di Efesus belum terjerumus dalam ajaran sesat karena di ayat yang pertama cukup menjelaskan “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalumengikuti roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran setan”. Kata kemudian ini yang menunjukan bahwa jemaat di Efesus belum terjerumus kedalam ajaran sesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar