Orang muda yang menjadi teladan
1 Tim 4 : 1 – 16
Shalom....
Saya yakin di sini hampir semua
adalah anak muda... terkadang anak muda dalam pelayanan akan di anggap remeh.
Ada istilah “masih bau kencur” tetapi di
sini kita akan sama – sama belajar bagaimana seorang muda yang menjadi berkat
Namun tidak semua orang tahu bagaimana agar ia di hargai. Saya beri
contoh…. Orang muda punya kecenderungan ingin di hargai, ingin di akui namun
tidak pernah mau menunjukan sikap atau sifat yang menunjukan bahwa ia dewasa,
ia layak di hargai. Di dunia saja orang menilai harga suatu barang dari
kualitasnya, jika berkualitas tinggi pasti akan di hargai tinggi juga, demikian
kita sebagai orang muda, jika ingin di hargai… tunjukanlah bahwa kamu itu
pantas di hargai, lewat sikap, lewat sifat kita yang menunjukan bahwa sekalipun
kita masih muda namun pantas di hargai.
Timotius
adalah anak dari perkawinan campuran. Ibunya adalah seorang Yahudi yang yang
taat dan bapaknya adalah seorang Yunani. Timotius menjadi orang kristen karena
pelayanan yang di lakukan oleh paulus dan arti nama Timotius itu sendiri adalah
anak yang saleh. Ketika tomotius kecil ia di ajari taurat oleh ibunya. Ini
semua yang membentuk karakter dari timotius.
Di 1
timotius 4 : 1-16 ini dapat di bagi menjadi 2 bagian besar yaitu :
1-3
pergumulan yang akan di hadapi oleh orang percaya khusunya jemaat yang ada di
efesus.
4-16
adalah nasehat – nasehat Paulus pada Timotius yang di mana seorang muda yang di
percayakan untuk melayani sebuah jemaat.
Konteks pergumulan yang akan di
hadapi adalah akan adanya ajaran – ajaran sasat atau pengajar – pengajar sesat
dan di sini Paulus memberikan beberapa Nasehat kepada Timotius.
1.
Saling
mengingatkan (6)
Mengingatkan
:
jika kita melihat di dalam Alkitab terjemahan baru kita akan menemukan kata mengingatkan, tetapi jika kita lihat Aslinya “ὑποτιθέμενος” make known, yang lebih mengarah
ke dalam kata “mengajarkan sampai benar – benar mengerti”. Jika kita melihat
analisis kata dalam bahasa yunani adalah (verb participle present middle
nominative masculine singular from) yang mempuyai arti kata kerja pelengkap
yang terus menerus terjadi dan sebagai pelaku ia sendiri penderita dan jenisnya
tunggal. Sehingga harus mengajarkan
sehingga kita bisa menarik kesimpulan kata mengingatkan dalam (1
timotius 4 : 6 ) kata yang tepat gunakan adalah kata mengajarkan sampai benar –
benar di mengerti, sehingga ketika timotius mengajarkan jemaat sampai mengerti,
jemaat tidak akan terpengaruh oleh ajaran sesat.
2. Latilah (7)
Kata latilah berasal dari bahasa asli yaitu Γύμναζε verb imperative present active
2nd person singular from γυμνάζω kata latih yaitu belajar
dan membiasakan diri agar mampu (dapat) melakukan sesuatu, berarti untuk dapat
mencapai sesuatu hal dengan maksimal harus terus-menerus dibiasakan, sehingga dapat
dengan sendirinya dilakukan tanpa
harus dipaksakan.
Kata latihan: lebih tepat mengukan kata disiplin, disini
paulus mengajarkan kepada jemaat diefesus untuk dapat tetap mendisiplin diri
secara terus menerus, agar tidak terpengaruh kepada hal-hal yang
menyesatkan. Jika kita melihat konteks jaman dahulu jemaat di efesus belum
terkena atau terpengaruh oleh ajaran sesat. Sehingga disini lebih menekankan
displin kepada jemaat di efesus.
Kesimpulan adalalah paulus
menginginkan jemaat diefesus tidak hanya melatih diri untuk ibadah,
tetapi lebih cenderung untuk mendisiplin diri.
3.
Memberitakan
dan mengajarkan firman kebenaran Tuhan (11)
Dalam hidup orang percaya
ada sebuah amanat agung yang di berikan yaitu sebuah perintah untuk
memberitakan firman bagi orang yang belum mengenal Tuhan. Mengajarkan
firman tidak harus selalu di dalam gereja, kita bisa melakukanya di mana kita
berada, di rumah, di tempat kita berkerja,
4.
Menjadi
teladan perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. (12)
Jika kita menjadi teladan
bagi lingkungan kita secara otomatis kita akan memberitakan kasih Yesus bagi
lingkungan kita. Ini sama dengan yang di lakukan oleh gereja saya
menyelamatkan (ayat
16)
Ø Kata
menyelamatkan menurut bahasa aslinya “sozo”bisadiartikan sebagai “keep safe” atau
mengamankan. Kata menyelamatkan disini lebih tepat menggunakan kata
mengamankan, karena pada saat itu kondisi keadaan jemaat Efesus belum
terjerumus atau masuk kedalam pengajaran sesat. Disini Paulus memerintahkanTimotius
untuk memberikan ajaran-ajaran yang benar sehingga ajaran yang disampaikan
olehTimotius itu bias menjadi tameng atau mengamankan jemaat Efesus agar tidak
terpengaruh oleh ajaran sesat. Disini juga Paulus memerintahkanTimotius untuk
mewaspadai ajaran-ajaran sesat . disini kami menjelaskan kenapa jemaat di
Efesus belum terjerumus dalam ajaran sesat karena di ayat yang pertama cukup menjelaskan
“Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalumengikuti roh-roh penyesat
dan ajaran-ajaran setan”. Kata kemudian ini yang menunjukan bahwa jemaat di
Efesus belum terjerumus kedalam ajaran sesat.